Powered By Blogger

Selasa, 28 Desember 2010

KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE


KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE





A.      KONSEP DASAR
1.    PENGERTIAN
personal hygien berasal dari bahasa yunani yang berarti personal: perorangan dan hiegien: sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
2.    FISIOLOGI KULIT
Sistem integument terdiri dari kulit, lapisan subkutan dibawah kulit dan perlengkapannya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi dari berbagi kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya.
Secara anatomis kulit terdiri atas 2 lapis, yaitu:
a.    Lapisan epidermis/ kutikula.
Ø Stratum korneum.
Ø Stratum lusidum.
Ø Stratum granulosum.
b.    Lapisan dermis/ korium
Ø Ujung saraf sensorik
Ø Kelenjar keringat terdiri dari 2 kategori:
1.     Kelenjar ekrin, terdapat disemua kulit.
2.     Kelenjar apokrin, terdapat di aksila, anus, skrotum, labiya mayora, dan bermuara pada folikel rambut.
Ø  Kelenjar sebaseus
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang  rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus dan lentur.



Fungsi Kulit Dan Mukosa Membran:
1.        Proteksi.
2.        Mengontrol Suhu Tubuh.
3.        Sensibilitas.
4.        Keseimbangan Air Dan Elektrolit.
5.        Memproduksi Dan Mengabsorbsi Vitamin D.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kulit:
1.         Umur.
2.         Jaringan Kulit.

3.         Kondisi/ Keadaan Lingkungan.
3.   MACAM-MACAM PERSONAL HYGIEN:
a.       Perawatan kulit kepala dan rambut
Rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengaruh suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat didefinisikan.

Terdapat 2 jenis rambut:
1.      Rambut Terminal (Dapat Panjang Dan Pendek).
2.      Rambut Velus (Pendek,Halus,Lembut).
Terdapat 2 jenis rambut:
1.      Fase Pertumbuhan(Anagen)
Kecepatan pertumbuhan bervariasi, rambut janggut tercepat diikuti kulit kepala. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90% dari 100000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada suatu saat.

2.      Fase Istirahat (Tolegen)
Berlangsung ± 4 bulan, rambut mengalami kerontokan. 50-100 lembar rambut rontok tiap harinya.

Masalah/Gangguan Pada Rambut:
1.      Kutu.
2.      Ketombe.
3.      Botal(alopecial).
4.      Radang pada kulit di rambut (seborrheic dermatitis).

b.      Perawatan mata.
c.       Perawatan teling.
d.      Perawatan mulut daan gigi
Gigi dan mulut adalah bagian terpenting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.

Masalah/gangguan pada mulut dan gigi:

1.      Holitosis, bau napas tak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau lainnya.
2.      Ginggivitas, radang pada daerah gusi.
3.      Karies, radang pada daerah gigi.
4.      Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau daerah rongga mulut.
5.      Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah atau bengkak).
6.      Glostitis, radang pada lidah.
7.      Chilosis, bibir yang pecah-pecah.


e.       Perawatan kuku kaki dan tangan
Menjaga kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya harus dalam keadaan sehat dan bersih.

Masalah atau gangguan pada kuku:
1.      Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut.
2.      Paronychia, radang pada jaringan disekitar kuku.
3.      Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
4.      Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

f.       Perawatan genetalia
Perawatan diri pada alat kelamin yang dimaksut adalah pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksternal yang terdiri atas mons veneris, terletak didalam simpisis pubis, labia mayora, yang merupakan 2 lipatan besar yang membentuk vulva, labia mayora, yang merupakan 2 lipatan kecil diantara atas labia mayora, klitoris (sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki), kemudian bagian yang terkait disekitarnya seperti: uretra, vagina, perineum, dan anus.
g.      Perawatan kulit seluruh tubuh.
h.      Perawatan tubuh secara keseluruhan.

4.        TUJUAN PERSONAL HYGIEN
a.       Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b.      Memelihara kesehatan diri seseorang.
c.       Mencegah gangguan sirkulasi darah.
d.      Pencegahan penyakit dan infeksi.
e.       Mempertahankan integritas dan jaringan.
f.       Menciptakan rasanyaman serta relaksasi.



5.        FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
a.       Body Image.
b.      Praktik sosial.
c.       Status sosio-ekonomi.
d.      Pengetahuan.
e.       Budaya.
f.       Kebiasaan seseorang.
g.      Kondisi fisik.

6.        DAMPAK YANG SERING TIMBUL PADA MASALAH PERSONAL HYGIENE
a.       Dampak fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b.      Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan gangguan interaksi sosial.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH PERAWATAN KULIT
A.    PENGKAJIAN
1.      Riwayat keperawatan
a.       Pola kebersihan tubuh.
b.      Perlengkapan personal hygien yang dipakai.
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygien.
2.      Pemerisaan fisik
a.       Warna kulit
b.      Kelembaban kulit
c.       Tekstur kulit
d.      Kulit kepala

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gannguan integritas kulit berhubungan dengan :

Kemungkinan penyebab          : Perubahan Sirkulasi.
Imobilitas Lama.
Endema.
Inkontinesia Urine.
Malnutrisi.

Kemungkinan ditemukan data : kerusakan jaringan kulit.
Ganggren.
Dekubitus.
Kelemahan fisik.
Kondisi klinis                          : strok.
Faktur femur.
Koma.
Trauma medulla spinalis.
Tujuan                                     :
1.      Menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan sel yang mati.
2.      Merangsang sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat rasa nyaman.
Tujuan yang diharapkan          :
1.      Pola kebersihan diri pasien normal.
2.      Keadaan kulit kepala bersih.
3.      Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri.



C.     PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji kembali pola kebutuhan personal hygien pasien
Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Kaji keadaan luka pasien.
Menentukan intervensi lebih lanjut
3.
Jaga kulit utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu mandi pasien.
Meng hindari resiko infeksi kulit.
4.
Jaga kebersihan tempat tidur, selimut bersih dan kencang.
Mengurangi luka dan menghindari luka dekubitus.
5.
Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai dengan program.
Penyembuhan luka.
6.
Lakukan pijat kulit dan luka.
Pencegahan infeksi secara dini.
7.
Perubahan posisi setiap 2 jam.
Mencegah dekubitus.


D.    TINDAKAN KEPERAWATAN
1.      Memandikan klien di tempat tidur
Tindakan keperawatan dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur. Tujuanya adalah menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar peredaran darah dan menambah kenyamanan pasien.

E.     EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan secara umum menilai dalam :
1.      Mempertahankan kebersihan perawatan kulit secara efektif.
2.      Mempertahankan sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat tubuh terasa nyaman.



ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KUKU
A.   PENGKAJIAN
Pengkajian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna bentuk,keadaan, dan pertumbuhannya.

Masalah atau gangguan pada kuku:
5.      Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut.
6.      Paronychia, radang pada jaringan disekitar kuku.
7.      Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
8.      Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terjadi luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya kuman akibat garukan dari kuku.

C.    PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan:
1.      Menjaga kebersihan tangan dan kaki.
2.      Mencegah timbulnya luka (infeksi).
3.      Mencegah kaki berbau tidak sedap.
4.      Mengkaji/memantau masalah pada kuku tangan dan kaki.
D.    TINDAKAN KEPERAWATAN
Memelihara kebersihan kuku.
E.     EVALUASI
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku yang bersih, tidak ada radang disekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang khas dari kuku.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH RAMBUT
A.    PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada warna, ukuran, serta susunan rambut. Selain itu, kaji jenis rambut apakah berminyak atau kering, kaji pola pertumbuhan rambut, apakah pola cepat atau lambat, sedikit atau banyak jumlah kerontokannya.

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah kulit kepala.
2.      Resiko gangguan konsep diri (body image) berhubungan dengan kehilangan rambut(misal akibat kemoterapi).

C.    PERENCANAAN KEPERAWATAN
1.      Mencegah infeksi kepala dengan cara perawatan rambut seperti mencuci, menyisir, atau mencukur rambut.
2.      Meningkatkan konsep diri (body image) dengan cara memberikan motivasi terhadap kemampuan pertumbuhan rambut.

D.    TINDAKAN KEPERAWATAN
Mencuci rambut/ keramas.

Tujuan:
1.      Memberikan perasaan senang dan segar pada klien.
2.      Rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara.
3.      Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala.
4.      Membersihkan kutu dan ketombe.
Dilakukan:
1.      Jika rambut kotor.
2.      Pada klien yang akan menjalani oprasi.
3.      Secara rutin 5hari sekali, jia keadaan klien memungkinkan.
4.      Setelah dipasang kap kutu.


E.     EVALUASI
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan rambut yang ditandai dengan keadaan rambut (segar, tidak rontok), tidak ada tanda radang pada kulit kepala dan pertumbuhannya baik.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH GIGI DAN MULUT
A.    PENGKAJIAN
1.      Perawatan Mulut
·         Keadaan mukosa mulut.
·         Kelembapannya.
·         Kebersihan.
2.      Perawatan Gigi
·         Adakah karang gigi.
·         Adakah karies.
·         Kelengkapan gigi.
·         Pertumbuhan.
·         Kebersihan.

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan membran mukosa mulut.
Definisi: kondisi dimana mukosa pasien mengalami luka.

Kemungkinan berhubungan:
a.       Trauma oral.
b.      Pembatasan intake cairan.
c.       Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher.
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.       Iritasi/luka pada mukosa mulut.
b.      Peradangan/infeksi.
c.       Kesulitan dalam makan dan menelan.
d.      Keadaan mulut yang kotor.
Tujuan yang diharapkan:
a.       Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda.
b.      Inflamasi tidak terjadi
c.       Klien mengatakan rasa nyaman.
d.      Keadaan mulut bersih.

C.    PERENCANAAN KEPERAWATAN
No.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji kembali pola kebersihan mulut.
Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur.
Membersihkan kotoran dan mencegah karang gigi.
3.
Gunakan sikat gigi yang lembut.
Mencegah pendarahan.
4.
Gunakan larutan garam/baking soda dan kemudian bilas dengan air bersih.
Larutan garam/soda membantu melembapkan mukosa, meningkatkan granulasi, dan menekan bakteri.
5.
Lakukan pendidikan kesehatan tentang mulut.
Mencegah gangguan mukosa.
6.
Laksanakan program terapi medis.
Membantu menyembuhkan luka/infeksi.


D.    TINDAKAN KEPERAWATAN
Menyikat gigi.
Tujuan:
1.      Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak bau.
2.      Mencegah terjadinya infeksi (stomatitis, karies gigi, dll.)
3.      Memberi perasan segar pada klien.
4.      Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan kesehatan masyarakat.
5.      Meningkatkan daya tahan tubuh.



E.     EVALUASI
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihah gigi dan mulut yang ditandai dengan gigi dan mulut bersih, tidak berbau, dan tidak adanya tanda radang/ infeksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar